MENULIS DAN RAMADAN
Bulan Ramadan yang baru saja tiba menjadi tamu agung tersendiri bagi kita termasuk saya. Mengapa? karena di setiap event Ramadan akan selalu manjadi waktu yang paling ampuh untuk menjadi pamantik bagi setiap orang orang untuk berlomba, berburu dan berupaya melipatgandakan kebaikan dalam dirinya.
Saat Ramadan? Ya.. tentu saja ini menjadi waktu yang paling tepat bagi setiap muslim untuk memanfaatkan sebaik-baiknya momentum ini untuk melejitkan potensi dirinya. Termasuk didalamnya melejitkan kemampuan dalam menulis.
Kenapa harus menulis? Masih ingat kan tentang perintah Allah ayat pertama kali yang turun yaitu kata IQRO’(bacalah) sebagaimana termaktub dalam Al Qur’an di surah Al ‘Alaq : 1 yang artinya ” Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,”. Nah pertanyaannya, jika ada perintah untuk membaca berarti kan harus ada yang di baca. Betul kan? Nah apa yang bisa dibaca? Tentu sebuah tulisan. Namun tidak sembarang tulisan karena tulisan mampu mengubah sebuah peradaban. Itulah kata kang Tendi, seorang penulis di kelas KMO(Kelas Menulis Online) yang pernah saya ikuti.
Menulis mampu mengubah peradaban? Hmm… ini adalah sebuah statement yang menarik. Dimana kaum muslimin dahulu pernah merajai sebuah peradaban dan itu bisa dilacak dari banyaknya kitab-kitab fiqih maupun ilmu pengetahuan karya ulama dan ilmuwan muslim yang hobi menuliskan karyanya. Sebut saja imam bukhori, imam tirmidzi, al khawarizmi, dan ilmuwan muslim lain yang karyanya masih bisa kita baca dan nikmati hingga saat ini. Andaikata mereka tidak menuliskan karya mereka tentuah kita tidak bisa belajar islam dan ilmu pengetahuan hasil karya mereka.
Nah kita yang belum mampu mengungguli kehebatan karya mereka tidak ada salahnya jika kita mencoba menulis untuk mewarisi kemampuan menulis sebagaimana karya besar sekaliber mereka. Ya… meskipun tidak sama persis dan sehebat karya mereka, namun setidaknya kita mau memulai mengikuti jejak kebaikan mereka.
Lantas kapan kita memulai menulis karya kita? Nah, kita bisa memulainya saat moment Ramadan hari ini menyapa kita.
Menulis apa dong? Ya… kita bisa menulis apa saja yang bisa memberikan kebermanfaatan bagi orang lain di sekitar kita. Apapun pengalaman, kemampuan dan keahlian yang kita miliki bisa kita tulis dan kita bagikan buat orang lain karena bisa jadi tulisan kita saat itu bakal menjadi jariah amal kita saat diamalkan orang lain.
Sepertinya sudah saatnya kita tidak sibuk dengan meng-share tulisan-tulisan orang lain apalagi berbau hoax, fitnah dan ghibah masal yang justru menjadi jariah keburukan bagi diri kita sendiri. Na’udzubillah. Nah ayo kita belajar membuat tulisan kita sendiri. Ya… tulisan karya kita sendiri. Tulisan yang membawa arti dan memberi insipirasi buat orang lain hingga membuatnya dekat dengan ilahi Rabbi. Tentu tulisan itu akan menjadi ‘mesin jariah’ bagi penulisnya. Masih ingat kan tentang hadis nabi yang ini nih…
”Orang yang menunjukkan suatu kebaikan balasannya seperti orang yang mengerjakannya”.
(Hadits Shahih, Riwayat at-Thabrani , Al-Bazar dan at-Tirmidzi, Lihat Shahiihul jaami’ no. 3399).
Nah mumpung Ramadan sudah menyapa kita lagi, yuk sambut dengan membuat sebuah karya tulisan yang berarti dan akan menjadi prasasti kebaikan untuk diri sendiri dan memberi manfaat buat semua pembaca yang baik hati termasuk Anda yang membaca tulisan saya ini.
Setuju kan?

Members of the Armed Forces serving abroad don’t have far to look to find out|to search out} methods to gamble. There are about 2,000 slot machines on greater than 60 abroad bases. The DoD generates bet365 우회 $100 million each year from active-duty army personnel playing in} on these slot machines. Etheremon highlights the significance of anonymity and focuses on ETH casinos that enable 100 percent incognito opportunities.
ReplyDelete