Wednesday, June 22, 2022

Alat Simulasi Penyebab Banjir (ASBAB)

Yuk saksikan video tentang bencana banjir di Sidoarjo berikut ini 



sumber: https://www.youtube.com/watch?v=Xs5gBr_RI7o

 

LEMBAR KEGIATAN



1.      Lembar Kegiatan Percobaan Membuat Alat Simulasi Penyebab Banjir

 

Nama : ….

Kelas : ….

Tujuan Pembelajaran : 

1.        Melalui demonstrasi membuat alat simulasi penyebab banjir, siswa dapat   menjelaskan salah satu sebab terjadinya bencana banjir.

2.        Melalui kegiatan berdiskusi, siswa dapat menemukan cara mengatasi terjadinya  bencana banjir dan menjelaskan pentingnya menjaga lingkungan sekitar.

 

Bahan dan Peralatan

1.      2 botol air mineral bekas

2.      Gunting

3.      Isolasi/perekat lain

4.      Tisu, kertas, kresek bekas

5.      Baskom/ember

6.      Gayung

7.      Air



Langkah Kerja :

1.    Siapkan bahan dan susun peralatan di atas meja

2.    Ambil satu botol air mineral bekas dan buat lobang pada bagian samping bawah untuk dijadikan model selokan/sungai

3.    Berikan sedikit lobang pada bagian depan atas untuk memasukkan sampah-sampah kecil lalu buka tutup botolnya

4.    Potong botol kedua  menjadi dua bagian untuk menjadi corong tempat menuangkan air, buka tutup botolnya

5.   
Lekatkan kedua botol dengan isolasi/perekat lainnya (lihat gambar berikut)




  6.    Uji coba pertama masukkan air dengan gayung dalam corong lalu amati aliran airnya

7.    Uji coba kedua, masukkan sampah sampah kertas , plastik dll. Tuangkan air menggunakan gayung secara terus menerus. Amati apa yang terjadi pada aliran airnya.

8.    Bandingkan Uji coba pertama dan kedua kemudian mencatat perbedaannya

9.    Presentasikan hasil percobaan tiap kelompok di depan kelas

 

Tutorial Pembuatan alat bisa dilihat di video berikut:



Video Persiapan Bahan




Video Cara Pembuatan Alat

Link barcode materi ini bisa Anda scan dengan barcode reader



LAMPIRAN 3

MATERI PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1

 

Teks Informasi 1

 

 

SuaraJatim.id - Tiga desa di Kecamatan Tanggulangi Sidoarjo terendam banjir setelah hujan mengguyur daerah tersebut beberapa hari belakangan ini.

Oleh sebab itu, pemkab setempat menetapkan status tanggap darurat. Tiga desa yang terendam banjir itu adalah Desa Kedungbanteng, Desa Banjarasri, dan Desa Banjarpanji. Tanggap darurat ini berlaku mulai 7-21 Desember 2021.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengecek dan berkeliling ke tiga desa untuk berbincang dengan warga serta memastikan bantuan sembako terdistribusi dengan baik.

"Pengurukan pasir dan batu di jalan Desa Banjarpanji. Pompa penyedot air juga kami siagakan. Ada 7 pompa yang sudah siap dan rencananya akan ditambah lagi 8 pompa," katanya, Selasa (07/12/2021).


 Muhdlor menginstruksikan ke jajaran terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas PU BMSDA, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Camat Tanggulangin serta tiga pemerintah desa untuk bersama-sama bergerak mempercepat penanganan banjir di tiga desa tersebut.

Penanganan yang dilakukan selama tanggap darurat di antaranya percepatan pengurukan material pasir dan batu di jalan Desa Banjarpanji yang tergenang air setinggi 40 centimeter.

Selain itu, pihaknya menyiagakan sejumlah pompa penyedot air yang akan ditempatkan di tiga desa. Pemerintah juga mempercepat pembuatan kisdam (bendungan sementara) dan menyiapkan bantuan sembako bagi warga yang terdampak.

Sumber: https://jatim.suara.com/read/2021/12/07/213451/tiga-desa-terendam-banjir-sidoarjo-tetapkan-status-tanggap-darurat

 

 

Teks Informasi 2


Perumahan Pondok Candra dan Citra Tropodo di Sidoarjo terendam banjir setelah hujan deras pada Senin pagi (13/6/2022).

Eni Puji Rahayu, warga Pondok Candra melaporkan kepada Suara Surabaya (SS), pada pukul 05.50 WIB banjir sudah masuk ke dalam rumahnya.

“Hujan baru reda pukul 05.40 WIB. Ini banjir terparah yang kami alami sejak tahun 2002,” kata Diana Yulianti, warga Pondok Candra.

Sementara Franky, juga pendengar SS mengatakan, ketinggian banjir di Tropodo mencapai pinggang orang dewasa.

“Banjir setinggi knalpot di Pasar Gedongan sampai Tropodo. Banyak sepeda motor yang mogok,” kata Hadi Ismanto, pendengar SS lainnya.

Menanggapi kondisi ini, Dwi Eko Saptono Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air Sidoarjo mengatakan pihaknya sudah menyiapkan rumah pompa di kedua perumahan tersebut.

Sumber:

https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2022/hujan-deras-perumahan-pondok-candra-dan-citra-tropodo-sidoarjo-banjir/

 

 

 

Teks informasi 3:

 

Apa Penyebab Banjir? Ini Jenis dan Cara Pencegahannya



 

Jakarta - Banjir merupakan salah satu bencana alam yang terjadi akibat kondisi alam atau ulah manusia. Banjir terjadi ketika luapan air menenggelamkan tanah atau daratan lain yang biasanya kering.
Banjir sering terjadi di kota-kota besar dengan permukaan tanah yang lebih rendah dibandingkan permukaan laut dan minim resapan air. Banjir bisa menerjang daerah pemukiman penduduk dan tak sedikit menelan korban jiwa.

Menurut analisis Aqueduct Global Flood Analyzer, Indonesia menempati posisi keenam negara dengan 80 persen dari total populasi terdampak banjir setiap tahunnya. Situs ini menampilkan data 15 negara paling rentan dan semuanya adalah negara paling tidak berkembang atau berkembang. India menempati urutan pertama, disusul Bangladesh dan China.


Jenis-jenis Banjir
Jenis banjir yang sering terjadi di Indonesia adalah banjir genangan, banjir bandang, dan banjir rob yang diakibatkan oleh naiknya permukaan air laut. Melansir Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, berikut jenis-jenis banjir:

1. Banjir Bandang
Banjir bandang adalah banjir yang paling berbahaya. Banjir jenis ini akan mengangkut air, lumpur, bebatuan, dan apapun yang ada di sekitar alirannya. Banjir bandang juga kerap menimbulkan kerusakan cukup parah. Banjir jenis ini biasa terjadi akibat hutan gundul. Daerah yang rawan terkena banjir bandang adalah daerah pegunungan.

2. Banjir Air
Banjir air merupakan banjir yang terjadi akibat luapan air sungai, danau, atau selokan. Banjir air adalah jenis banjir yang sering terjadi saat hujan deras dalam waktu yang lama.

3. Banjir Lumpur
Banjir lumpur adalah banjir yang keluar dari perut bumi dan menggenangi wilayah daratan. Lumpur yang dihasilkan mengandung gas yang berbahaya. Banjir jenis ini memiliki sedikit kemiripan dengan banjir bandang perihal material yang dikeluarkan.

4. Banjir Rob
Banjir rob atau banjir laut air pasang adalah jenis banjir yang biasa terjadi di kawasan pemukiman wilayah pesisir pantai. Air laut pasang dapat meluap menggenangi wilayah daratan. Di Jakarta, banjir rob biasa melanda kota Muara Baru.

5. Banjir Cileunang
Banjir Cileunang adalah sebutan untuk banjir yang terjadi akibat derasnya hujan yang menghasilkan debit air yang melimpah dan tidak terbendung. Banjir ini menyebabkan luapan air yang sedikit mirip dengan banjir air.

Penyebab Banjir
Banjir dapat disebabkan oleh kondisi alam maupun ulah manusia. Banjir yang disebabkan oleh kondisi alam berupa curah hujan yang tinggi. Sementara itu, banjir yang disebabkan oleh ulah manusia berupa penebangan pohon tanpa melakukan reboisasi. Apa penyebab banjir lainnya? Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Curah Hujan Tinggi
Curah hujan yang tinggi mengakibatkan naiknya volume air di wilayah daratan. Intensitas hujan yang relatif tinggi ini dapat menyebabkan daerah aliran air, seperti sungai, tidak lagi mampu menahan air yang ada. Alhasil, air sungai akan meluap dan menggenangi wilayah daratan yang biasanya kering.

2. Minimnya Daerah Resapan Air
Daerah resapan air berfungsi sebagai jalur resapan air hujan ke dalam tanah. Wilayah yang minim daerah resapan air, khususnya di kota-kota besar rawan terjadi banjir. Saat ini, daerah serap banyak tertutup aspal dan beton.

3. Adanya Penyumbatan Akibat Buang Sampah Sembarangan
Penyebab banjir lainnya diakibatkan oleh penyumbatan aliran sungai atau selokan. Penyumbatan dapat terjadi akibat kebiasaan masyarakat yang membuang sampah di sungai. Penumpukan sampah itulah yang menjadi penyebab banjir.

4. Penebangan Pohon
Penebangan pohon secara liar dapat menyebabkan hutan menjadi gundul dan berkurangnya pohon sebagai penyerapan air. Jenis banjir yang disebabkan oleh penebangan pohon adalah banjir bandang.

5. Penurunan Luasan Hutan
Penurunan luasan hutan juga menjadi penyebab terjadinya banjir. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terhadap penyebab banjir di Kota Batu Malang, Jawa Timur, baru-baru ini, penurunan luas hutan akibat alih fungsi lahan menyebabkan lingkungan di wilayah hulu semakin rendah. Hal ini menyebabkan tingginya limpahan air hujan tidak dapat diserap ke dalam tanah.

Melansir situs BNPB, banjir dapat disebabkan oleh kondisi alam yang statis dan dinamis. Kondisi alam statis seperti geografis, topografis, dan geometri alur sungai. Sedangkan peristiwa alam dinamis seperti tingginya curah hujan, pembendungan dari laut/pasang pada sungai induk, pendangkalan akibat sedimentasi, serta aktivitas manusia.


Cara Pencegahan Banjir
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya banjir. Dikutip dari Buku Edukasi Bencana Banjir oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), berikut kegiatan yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko banjir:

1. Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai dengan fungsi lahan.

2. Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta di daerah banjir.

3. Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.

4. Melakukan program penghijauan di daerah hulu sungai secara rutin.

5. Membudayakan membuang sampah pada tempatnya.

6. Membudayakan kerja bakti membersihkan saluran air.

7. Membangun atau menetapkan lokasi dan jalur evakuasi bila terjadi banjir.

Sumber https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5802735/apa-penyebab-banjir-ini-jenis-dan-cara-pencegahannya.


 LAMPIRAN 4

(gambar bencana di sidoarjo, dipotong dimasukkan amplop)

 

Gambar Bencana Alam


 

 


 

No comments:

Post a Comment