Wednesday, June 22, 2022

Alat Simulasi Penyebab Banjir (ASBAB)

Yuk saksikan video tentang bencana banjir di Sidoarjo berikut ini 



sumber: https://www.youtube.com/watch?v=Xs5gBr_RI7o

 

LEMBAR KEGIATAN



1.      Lembar Kegiatan Percobaan Membuat Alat Simulasi Penyebab Banjir

 

Nama : ….

Kelas : ….

Tujuan Pembelajaran : 

1.        Melalui demonstrasi membuat alat simulasi penyebab banjir, siswa dapat   menjelaskan salah satu sebab terjadinya bencana banjir.

2.        Melalui kegiatan berdiskusi, siswa dapat menemukan cara mengatasi terjadinya  bencana banjir dan menjelaskan pentingnya menjaga lingkungan sekitar.

 

Bahan dan Peralatan

1.      2 botol air mineral bekas

2.      Gunting

3.      Isolasi/perekat lain

4.      Tisu, kertas, kresek bekas

5.      Baskom/ember

6.      Gayung

7.      Air



Langkah Kerja :

1.    Siapkan bahan dan susun peralatan di atas meja

2.    Ambil satu botol air mineral bekas dan buat lobang pada bagian samping bawah untuk dijadikan model selokan/sungai

3.    Berikan sedikit lobang pada bagian depan atas untuk memasukkan sampah-sampah kecil lalu buka tutup botolnya

4.    Potong botol kedua  menjadi dua bagian untuk menjadi corong tempat menuangkan air, buka tutup botolnya

5.   
Lekatkan kedua botol dengan isolasi/perekat lainnya (lihat gambar berikut)




  6.    Uji coba pertama masukkan air dengan gayung dalam corong lalu amati aliran airnya

7.    Uji coba kedua, masukkan sampah sampah kertas , plastik dll. Tuangkan air menggunakan gayung secara terus menerus. Amati apa yang terjadi pada aliran airnya.

8.    Bandingkan Uji coba pertama dan kedua kemudian mencatat perbedaannya

9.    Presentasikan hasil percobaan tiap kelompok di depan kelas

 

Tutorial Pembuatan alat bisa dilihat di video berikut:



Video Persiapan Bahan




Video Cara Pembuatan Alat

Link barcode materi ini bisa Anda scan dengan barcode reader



LAMPIRAN 3

MATERI PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1

 

Teks Informasi 1

 

 

SuaraJatim.id - Tiga desa di Kecamatan Tanggulangi Sidoarjo terendam banjir setelah hujan mengguyur daerah tersebut beberapa hari belakangan ini.

Oleh sebab itu, pemkab setempat menetapkan status tanggap darurat. Tiga desa yang terendam banjir itu adalah Desa Kedungbanteng, Desa Banjarasri, dan Desa Banjarpanji. Tanggap darurat ini berlaku mulai 7-21 Desember 2021.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengecek dan berkeliling ke tiga desa untuk berbincang dengan warga serta memastikan bantuan sembako terdistribusi dengan baik.

"Pengurukan pasir dan batu di jalan Desa Banjarpanji. Pompa penyedot air juga kami siagakan. Ada 7 pompa yang sudah siap dan rencananya akan ditambah lagi 8 pompa," katanya, Selasa (07/12/2021).


 Muhdlor menginstruksikan ke jajaran terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas PU BMSDA, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Camat Tanggulangin serta tiga pemerintah desa untuk bersama-sama bergerak mempercepat penanganan banjir di tiga desa tersebut.

Penanganan yang dilakukan selama tanggap darurat di antaranya percepatan pengurukan material pasir dan batu di jalan Desa Banjarpanji yang tergenang air setinggi 40 centimeter.

Selain itu, pihaknya menyiagakan sejumlah pompa penyedot air yang akan ditempatkan di tiga desa. Pemerintah juga mempercepat pembuatan kisdam (bendungan sementara) dan menyiapkan bantuan sembako bagi warga yang terdampak.

Sumber: https://jatim.suara.com/read/2021/12/07/213451/tiga-desa-terendam-banjir-sidoarjo-tetapkan-status-tanggap-darurat

 

 

Teks Informasi 2


Perumahan Pondok Candra dan Citra Tropodo di Sidoarjo terendam banjir setelah hujan deras pada Senin pagi (13/6/2022).

Eni Puji Rahayu, warga Pondok Candra melaporkan kepada Suara Surabaya (SS), pada pukul 05.50 WIB banjir sudah masuk ke dalam rumahnya.

“Hujan baru reda pukul 05.40 WIB. Ini banjir terparah yang kami alami sejak tahun 2002,” kata Diana Yulianti, warga Pondok Candra.

Sementara Franky, juga pendengar SS mengatakan, ketinggian banjir di Tropodo mencapai pinggang orang dewasa.

“Banjir setinggi knalpot di Pasar Gedongan sampai Tropodo. Banyak sepeda motor yang mogok,” kata Hadi Ismanto, pendengar SS lainnya.

Menanggapi kondisi ini, Dwi Eko Saptono Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air Sidoarjo mengatakan pihaknya sudah menyiapkan rumah pompa di kedua perumahan tersebut.

Sumber:

https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2022/hujan-deras-perumahan-pondok-candra-dan-citra-tropodo-sidoarjo-banjir/

 

 

 

Teks informasi 3:

 

Apa Penyebab Banjir? Ini Jenis dan Cara Pencegahannya



 

Jakarta - Banjir merupakan salah satu bencana alam yang terjadi akibat kondisi alam atau ulah manusia. Banjir terjadi ketika luapan air menenggelamkan tanah atau daratan lain yang biasanya kering.
Banjir sering terjadi di kota-kota besar dengan permukaan tanah yang lebih rendah dibandingkan permukaan laut dan minim resapan air. Banjir bisa menerjang daerah pemukiman penduduk dan tak sedikit menelan korban jiwa.

Menurut analisis Aqueduct Global Flood Analyzer, Indonesia menempati posisi keenam negara dengan 80 persen dari total populasi terdampak banjir setiap tahunnya. Situs ini menampilkan data 15 negara paling rentan dan semuanya adalah negara paling tidak berkembang atau berkembang. India menempati urutan pertama, disusul Bangladesh dan China.


Jenis-jenis Banjir
Jenis banjir yang sering terjadi di Indonesia adalah banjir genangan, banjir bandang, dan banjir rob yang diakibatkan oleh naiknya permukaan air laut. Melansir Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, berikut jenis-jenis banjir:

1. Banjir Bandang
Banjir bandang adalah banjir yang paling berbahaya. Banjir jenis ini akan mengangkut air, lumpur, bebatuan, dan apapun yang ada di sekitar alirannya. Banjir bandang juga kerap menimbulkan kerusakan cukup parah. Banjir jenis ini biasa terjadi akibat hutan gundul. Daerah yang rawan terkena banjir bandang adalah daerah pegunungan.

2. Banjir Air
Banjir air merupakan banjir yang terjadi akibat luapan air sungai, danau, atau selokan. Banjir air adalah jenis banjir yang sering terjadi saat hujan deras dalam waktu yang lama.

3. Banjir Lumpur
Banjir lumpur adalah banjir yang keluar dari perut bumi dan menggenangi wilayah daratan. Lumpur yang dihasilkan mengandung gas yang berbahaya. Banjir jenis ini memiliki sedikit kemiripan dengan banjir bandang perihal material yang dikeluarkan.

4. Banjir Rob
Banjir rob atau banjir laut air pasang adalah jenis banjir yang biasa terjadi di kawasan pemukiman wilayah pesisir pantai. Air laut pasang dapat meluap menggenangi wilayah daratan. Di Jakarta, banjir rob biasa melanda kota Muara Baru.

5. Banjir Cileunang
Banjir Cileunang adalah sebutan untuk banjir yang terjadi akibat derasnya hujan yang menghasilkan debit air yang melimpah dan tidak terbendung. Banjir ini menyebabkan luapan air yang sedikit mirip dengan banjir air.

Penyebab Banjir
Banjir dapat disebabkan oleh kondisi alam maupun ulah manusia. Banjir yang disebabkan oleh kondisi alam berupa curah hujan yang tinggi. Sementara itu, banjir yang disebabkan oleh ulah manusia berupa penebangan pohon tanpa melakukan reboisasi. Apa penyebab banjir lainnya? Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Curah Hujan Tinggi
Curah hujan yang tinggi mengakibatkan naiknya volume air di wilayah daratan. Intensitas hujan yang relatif tinggi ini dapat menyebabkan daerah aliran air, seperti sungai, tidak lagi mampu menahan air yang ada. Alhasil, air sungai akan meluap dan menggenangi wilayah daratan yang biasanya kering.

2. Minimnya Daerah Resapan Air
Daerah resapan air berfungsi sebagai jalur resapan air hujan ke dalam tanah. Wilayah yang minim daerah resapan air, khususnya di kota-kota besar rawan terjadi banjir. Saat ini, daerah serap banyak tertutup aspal dan beton.

3. Adanya Penyumbatan Akibat Buang Sampah Sembarangan
Penyebab banjir lainnya diakibatkan oleh penyumbatan aliran sungai atau selokan. Penyumbatan dapat terjadi akibat kebiasaan masyarakat yang membuang sampah di sungai. Penumpukan sampah itulah yang menjadi penyebab banjir.

4. Penebangan Pohon
Penebangan pohon secara liar dapat menyebabkan hutan menjadi gundul dan berkurangnya pohon sebagai penyerapan air. Jenis banjir yang disebabkan oleh penebangan pohon adalah banjir bandang.

5. Penurunan Luasan Hutan
Penurunan luasan hutan juga menjadi penyebab terjadinya banjir. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terhadap penyebab banjir di Kota Batu Malang, Jawa Timur, baru-baru ini, penurunan luas hutan akibat alih fungsi lahan menyebabkan lingkungan di wilayah hulu semakin rendah. Hal ini menyebabkan tingginya limpahan air hujan tidak dapat diserap ke dalam tanah.

Melansir situs BNPB, banjir dapat disebabkan oleh kondisi alam yang statis dan dinamis. Kondisi alam statis seperti geografis, topografis, dan geometri alur sungai. Sedangkan peristiwa alam dinamis seperti tingginya curah hujan, pembendungan dari laut/pasang pada sungai induk, pendangkalan akibat sedimentasi, serta aktivitas manusia.


Cara Pencegahan Banjir
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya banjir. Dikutip dari Buku Edukasi Bencana Banjir oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), berikut kegiatan yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko banjir:

1. Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai dengan fungsi lahan.

2. Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta di daerah banjir.

3. Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.

4. Melakukan program penghijauan di daerah hulu sungai secara rutin.

5. Membudayakan membuang sampah pada tempatnya.

6. Membudayakan kerja bakti membersihkan saluran air.

7. Membangun atau menetapkan lokasi dan jalur evakuasi bila terjadi banjir.

Sumber https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5802735/apa-penyebab-banjir-ini-jenis-dan-cara-pencegahannya.


 LAMPIRAN 4

(gambar bencana di sidoarjo, dipotong dimasukkan amplop)

 

Gambar Bencana Alam


 

 


 

Wednesday, March 31, 2021

MY CLASS

 


SILAKAN ISI DATA BERIKUT





PRESENSI KEHADIRAN DAN SHOLAT UNTUK MENGISI DAFTAR PRESENSI DAN MUHASABAH SHOLAT

Nama :

Saturday, October 17, 2020

DUA PENYAKIT PERUSAK KEHIDUPAN

 



DUA PENYAKIT PERUSAK KEHIDUPAN

Oleh: Abdullah Makhrus

 

Tahukah Anda, pandangan dunia saat ini mungkin masih terfokus pada pandemi virus Corona (COVID-19). Karena memang situasi terkini perkembangan novel coronavirus (covid-19) menurut data yang dilaporkan sampai 14 oktober 2020, secara global terdapat 38.002.699 dan di Indonesia sendiri mencapai 344.749 pasien terkonfirmasi positif COVID-19  dikutip dari laman covid19.kemkes.go.id.

 

Namun, tahukah Anda bahwa saat ini ada dua penyakit yang sejatinya menurut hemat penulis lebih menakutkan. Apakah itu? Dua penyakit itu adalah penyakit malas dan menunda. Mengapa? Karena sumbernya bukan dari luar akan tetapi berasal dari diri internal seseorang.

 

Penyakit pertama adalah malas. Ketika seseorang malas untuk melakukan sesuatu maka ia tidak akan mau mengerjakan sesuatu tersebut. Ada perasaan segan, tidak suka, tidak bernafsu melakukan dan menyelesaikan sama sekali. Intinya tidak ada semangat untuk menggerakkan diri melakukan sesuatu.

 

Bayangkan, ketika kita memiliki sebuah cita-cita tinggi namun malas menghinggapi diri kita. Tentu tidak ada hasrat sama sekali untuk mencapainya.  Nah, apakah keinginan itu akan tercapai jika diri  terus digelayuti perasaan malas? Tentu hal ini pasti akan menghambat pencapaian target yang sudah kita rencanakan sebelumnya.

 

Penyakit kedua yang tidak kalah berbahaya adalah menunda. Ketika ada dalam benak kita untuk menunda sebuah aktivitas atau pekerjaan artinya kita sendiri yang akan menghentikan dan  memutuskan untuk melangsungkan kembali pekerjaan itu lain kali. Maknanya, kita juga memilih mengundurkan waktu pelaksanaan dan menangguhkan pekerjaan tersebut di lain waktu.

 

Sesungguhnya kita sendiri mengetahui dan menyadari bahwa di waktu berikutnya masih ada tugas lain yang menunggu dan harus diselesaikan juga dalam waktu cepat. Apa dampaknya? Tentu pekerjaan lain sebelumnya menjadi menumpuk dan akhirnya terbengkalai. Kalaupun terselesaikan kadang tidak maksimal hasilnya atau bahkan kita harus ekstra “nglembur” untuk menyelesaikannya.

 

Dua penyakit ini sebenarnya sangat berbahaya bagi seseorang yang ingin mewujudkan cita-citanya dalam waktu cepat atau sesuai target waktu yang telah direncanakan. Bisa dikatakan bahwa malas dan memunda inilah yang selama ini membuat pekerjaan kita menjadi amburadul dan merusak jadwal lain yang seharusnya bisa diselesaikan tepat waktu.

 

Ada sebuah dialog menarik  di masa generasi sesudah Nabi Muhammad saw. Ada seseorang bertanya kepada Umar bin Abdul Aziz ketika beliau sedang sibuk menyelesaikan pekerjaannya, “ Sebaiknya tuan bertamasya dan beristirahat” . Beliau kemudia bertanya balik, “ Jika saya beristirahat, siapa yang menggantiku?” Lalu ia berkata lagi, “ Anda bisa menundanya sampai besok”. Umar kembali menjawab, “ Pekerjaan satu hari saja sudah menyusahkanku, apalagi kalau saya harus mengerjakan dua pekerjaan dalam satu hari”.

 

Berkaca dari dialog di atas, pantaslah kemudian jika seorang penyair pernah menulis bait-baitnya dalam perkara ini:

 

مَضَى أَمْسِكَ الْمَاضِي شَهِيْدُ مُعْدِلًا وَأَعْقَبَهُ يَوْمٌ عَلَيْكَ جَدِيْدُ

فَيَوْمُكَ إِنْ أَغْنَيْتَهُ عَادَ نَفْعُـــهُ عَلَيْكَ وَمَاضَي الْأَمْسِ لَيْسَ يَعُوْدُ     

فَأِنْ كُنْتَ إِقْتَرَفْتَ إِسَــــاءَةً فَثَنٍ بِإِحْسَانٍ وَأَنْتَ حَمِيْدً

فَلَا تُرْجِ فِعْلَ الْخَيْرِ يِوْمًا إِلَى غَدٍ لَعَلَّ غَدًا يَأْتِي وَأَنْتَ فَقِيْدً

 

Harimu kemarin telah berlalu sebagai saksi bagimu, kemudian datang hari baru untukmu…..

Hari ini adalah harimu, manfaatnya untuk kamu, sedang hari kemarin tidak akan kembali lagi ….

Jika hari kemarin anda telah melakukan kesalahan, maka segera anda ikuti dengan perbuatan baik, sedang anda mensyukurinya…..

Maka janganlah anda sekali-kali menangguhkan perbuatan baik sampai besok hari, barangkali besok hari tiba, sedang anda sudah tiada… …

 

Untuk mengatasi hal ini perlu tekad yang sangat kuat untuk mengubahnya. Caranya mudah.  Pertama, coba bayangkan penyesalan pertama yang akan rasakan pada 10 tahun mendatang ketika hari ini terus mempertahankan kemalasan dan penundaan. Di masa depan, kita akan sadar bahwa akhirnya tersadar bahwa malas suka menunda yang kita ikuti di masa lalu telah menjerumuskan kita pada penyesalan tiada akhir.


Kedua, meminta pertolongan Allah dengan berdoa. Mengapa? karena Allah Sang Khaliq yang mampu membolak-balikkan hati kita. Dari sifat malas yang selalu dibisikkan setan dalam hati kita.
Rasulullah SAW satu doa agar kita terhindar dari kemalasan darlam diri kita.

 

Do’a tersebut adalah:

_Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a’udzu bika min ‘adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat._

Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian (HR. Bukhari danMuslim)

Terakhir, saya mengutip pernyataan menarik dari Andre Raditya, seorang penulis chanel telegram Rezeki Level 9. Ia mengatakan, “Jangan pernah mengira orang yang tidak punya tangan, tak punya kaki, tuna netra atau bentuk disabilitas yang lain adalah sebuah kecacatan. Bentuk kecacatan sebenarnya bukan itu semua. Melainkan 2 hal ini. KEMALASAN dan PENUNDAAN. Karena nyatanya, 2 itulah yang mampu membuat mereka yang normal fisiknya menjadi pribadi lemah dan tak berprestasi”

 

 

*) Abdullah Makhrus adalah penulis artikel bebas sekaligus penulis buku antologi berjudul "New Class New Soul"

Follow: t.me/ceritamotivasi


Saturday, June 6, 2020

MANUSIA YANG PALING BERBAHAGIA




MANUSIA YANG PALING BERBAHAGIA
Oleh: Abdullah Makhrus

Sebulan kemarin kita sudah selesai melaksanakan puasa Ramadan. Berharap dan terus berdoa semoga amal yang sudah kita lakukan diterima Allah SWT. Seusai bulan Ramadan ini, kita mungkin berharap masih bisa mengumpulkan lebih banyak amal lagi. Namun masih kebingungan, mau melakukan amal apalagi ya?.

Setelah membaca beberapa tulisan kiriman pesan  teman di sosial media,  di bulan syawal ini ada amal puasa sunnah syawal yang bisa ditunaikan agar kita bisa mendapatkan pahala berpuasa selama setahun. Semoga saja kita bisa menyempatkan menunaikannya sekaligus melakukan amalan-amalan sunnah lainnya.

Salah satu buku bacaan yang menarik yang biasanya saya baca sebagai kultum di rumah usai maghrib adalah buku kecil berisi kumpulan 60 hadits maudlu'i jilid I. Buku ini diterbitkan oleh pondok pesantren Elkisi Trawas tempat anak pertama saya mondok berguru mencari ilmu agama.

Ada yang menarik di buku ini, terutama pada tulisan hadits ke-14 yang membahas doa sesudah makan yang mungkin jarang kita dengar. Dalam hadits itu tertulis seperti ini:

“Dari Mu’adz bin Anas radiallahu ‘anhu dari ayahnya, ia berkata; Rasulullah SAW bersabda:”Barangsiapa yang makan makanan kemudian mengucapkan Alhamdulillahil ladzii Ath’amani Haadzaa Wa Razaqaniihi Min Ghairi Haulin Minnii Wa Laa Quwwatin(artiunya: ”Segala puji bagi Allah yang telah memberiku minum ini, dan merizkikan kepadaku tanpa daya dan kekuatan dariku) maka *diampuni dosanya yang telah lalu* .”(HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Ternyata makan dan minum itu bisa berpahala, jika kita tahu ilmunya. Itulah penting bagi kita untuk terus membaca buku. Banyak ilmu yang bisa kita petik ketika membaca apalagi sampai mengamalkan. Meskipun sederhana, tetapi didasari ilmu tentu akan lebih meyakinkan dan menyemangati kita dalam beramal.

Lantas, saya sempat berpikir pula. Bagaimana pahala orang yang menuliskan buku tersebut? Tentu mereka akan mendapatkan pahala lebih banyak lagi. Itupula yang mendasari kenapa saya harus terus menulis. Karena kita tidak tahu darimana pahala itu akan mengalir. Bisa jadi, ini karena tulisan kita yang dibaca orang lain dan diamalkan.

Yang terpenting tugas kita adalah mencetak mesin-mesin pahala jariah sebanyak-banyaknya. Karena sesungguhnya hidup ini sebentar, sekedar mampir di dunia. Jangan sampai terlena dan tidak memersiapkan bekal amal yang sebanyak banyaknya untuk akhirat kita.  

Ingat ya sama pesan Babe Haikal, *“Siapakah manusia yang paling berbahagia?”. Yaitu “Manusia yang berhenti nafasnya, Namun tidak berhenti pahalanya”* . Catet!!!

Silakan ikuti tulisan dan karya kami di
Fb: abdullah.makhrus.9
IG:abdullahmakhrus
Telegram: t.me/ceritamotivasi
Web: www.catatan.abdullahmakhrus.com

Monday, May 18, 2020

INDONESIA TERSERAH, HIDUPMU MAU DIBAWA KEMANA



INDONESIA TERSERAH, HIDUPMU MAU DIBAWA KEMANA?
Oleh: Abdullah Makhrus


Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan duka mendalam atas meninggalnya seorang perawat berstatus pasien dalam pengawasan ( PDP) dan sedang dalam keadaan mengandung. Perawat bernama Ari Puspitasari tersebut setiap harinya mengabdi di Rumah Sakit Royal Surabaya.(regional.kompas.com/2020/05/18)

Satu lagi pahlawan medis telah meninggalkan kita, duka mendalam di negeri ini kembali terjadi. Ketika tenaga medis berjuang mati-matian, nyatanya masih ada yang belum mampu membuka mata fisik dan mata hati di sebagian masyarakat kita.

Lihat saja sikap sebagian masyarakat yang cenderung seperti tidak lagi mempedulikan adanya pandemi corona. Fakta ini nampak adanya, tatkala viralnya pemberitaan kerumunan saat penutupan McD Sarinah dan adanya keramaian di terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta di jagad media sosial.

Sontak saja kemudian para pejuang medis geram memosting tulisan INDONESIA TERSERAH. Tak hanya tenaga medis, saat ini topik ini menjadi pembicaraan netizen secara umum.

“Ini yang bikin kita harus berdamai dengan Corona, karena banyak yang ga bisa dikasih tahu kalau kita lagi perang dan banyak juga yg tdak mau diajak perang New Normal #indonesiaterserah,” tulis akun @yohisoyoh. “Saat ini slogan yg muncul Indonesia Terserah... Lama lama nanti akan muncul Pemerintah Terserah...!!!” komentar akun @kalijaga113.

Lantas, akankah slogan INDONESIA TERSERAH ini akan menjadi bukti atas keputusasaan tenaga medis atas usaha mereka yang sudah dianggap sia-sia? Bahkan ada pula ajakan agar tenaga medis pulang saja ke rumah di beberapa sosial media karena acuhnya masyarakat dan kebijakan yang terkesan plin plan saat pemerintah menyusun rencana pelonggaran PSBB.

*Apakah ada konsep TERSERAH di dalam Islam?*

Yuk, kita tengok peringatan Allah SWAT di surah al-A'raf ayat 179, "Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah."

Saudaraku, bukankah adanya virus korona ini menjadi ayat kauniyah yang lebih dari cukup memberikan peringatan  bagi kita  yang abai akan protokol kesehatan? Lantas apakah kita akan terus acuh menjaga diri dari penularan yang begitu cepat saat ini ketika kita tidak lagi memperhatikan aturan kesehatan yang telah disampaikan paramedis?

Ketika mereka sudah lelah mengingatkan dan nyatanya kita yang bebal tak mau diingatkan. Lantas mereka mengatakan TERSERAH dan MENINGGALKAN tempat kerja mereka karena tak lagi mau memerhatikan dan menyelamatkan nyawa Anda yang hanya satu-satunya. Lalu apa yang bisa Anda lakukan? 

Karena itu, Ayolah kawan. Mari bantu paramedis agar mereka tak putus asa dengan sedikit kepedulian kita melaksanakan protokol kesehatan. Itupun jika mata hati Anda masih hidup dan masih memiliki empati atas hasil kerja keras paramedis. Semoga siapapun yang membaca tulisan ini menyadari dan masih terketuk hatinya.