LEMBAR KEGIATAN
1. Lembar Kegiatan Percobaan
Membuat Alat Simulasi Penyebab Banjir
Nama : ….
Kelas : ….
Tujuan
Pembelajaran :
1.
Melalui demonstrasi membuat alat simulasi penyebab banjir, siswa dapat menjelaskan salah satu sebab terjadinya bencana banjir.
2.
Melalui kegiatan berdiskusi, siswa dapat menemukan
cara mengatasi terjadinya bencana
banjir dan menjelaskan pentingnya menjaga lingkungan sekitar.
Bahan dan Peralatan
1. 2 botol air mineral bekas
2. Gunting
3. Isolasi/perekat lain
4. Tisu, kertas, kresek bekas
5. Baskom/ember
6. Gayung
7. Air
Langkah Kerja :
1.
Siapkan bahan dan susun peralatan di atas meja
2.
Ambil satu botol air mineral bekas dan buat lobang pada bagian samping bawah
untuk dijadikan model selokan/sungai
3.
Berikan sedikit lobang pada bagian depan atas untuk memasukkan
sampah-sampah kecil lalu buka tutup botolnya
4.
Potong botol kedua menjadi dua
bagian untuk menjadi corong tempat menuangkan air, buka tutup botolnya
5.
Lekatkan kedua botol dengan
isolasi/perekat lainnya (lihat gambar berikut)
6. Uji coba pertama masukkan air dengan gayung dalam corong lalu amati aliran airnya
7.
Uji coba kedua, masukkan sampah sampah kertas , plastik dll. Tuangkan
air menggunakan gayung secara terus menerus. Amati apa yang terjadi pada aliran
airnya.
8.
Bandingkan Uji coba pertama dan kedua kemudian mencatat perbedaannya
9.
Presentasikan hasil percobaan tiap kelompok di depan kelas
Tutorial Pembuatan alat bisa dilihat di video berikut:
Video Persiapan Bahan
Video Cara Pembuatan Alat
LAMPIRAN 3
MATERI PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1
SuaraJatim.id - Tiga desa di Kecamatan Tanggulangi Sidoarjo terendam banjir setelah hujan mengguyur daerah tersebut
beberapa hari belakangan ini.
Oleh sebab itu, pemkab setempat
menetapkan status tanggap darurat. Tiga desa yang terendam banjir itu adalah
Desa Kedungbanteng, Desa Banjarasri, dan Desa Banjarpanji. Tanggap darurat ini
berlaku mulai 7-21 Desember 2021.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali
mengecek dan berkeliling ke tiga desa untuk berbincang dengan warga serta
memastikan bantuan sembako terdistribusi dengan baik.
"Pengurukan pasir dan batu di jalan
Desa Banjarpanji. Pompa penyedot air juga kami siagakan. Ada 7 pompa yang sudah
siap dan rencananya akan ditambah lagi 8 pompa," katanya, Selasa
(07/12/2021).
Penanganan yang dilakukan selama tanggap
darurat di antaranya percepatan pengurukan material pasir dan batu di jalan
Desa Banjarpanji yang tergenang air setinggi 40 centimeter.
Selain itu, pihaknya menyiagakan
sejumlah pompa penyedot air yang akan ditempatkan di tiga desa. Pemerintah juga
mempercepat pembuatan kisdam (bendungan sementara) dan menyiapkan bantuan
sembako bagi warga yang terdampak.
Teks Informasi 2
Perumahan Pondok Candra dan Citra Tropodo di Sidoarjo terendam banjir setelah hujan deras pada Senin pagi (13/6/2022).
Eni Puji Rahayu, warga Pondok Candra
melaporkan kepada Suara Surabaya (SS), pada pukul 05.50 WIB banjir sudah masuk
ke dalam rumahnya.
“Hujan baru reda pukul 05.40 WIB. Ini
banjir terparah yang kami alami sejak tahun 2002,” kata Diana Yulianti, warga
Pondok Candra.
Sementara Franky, juga pendengar SS
mengatakan, ketinggian banjir di Tropodo mencapai pinggang orang dewasa.
“Banjir setinggi knalpot di Pasar
Gedongan sampai Tropodo. Banyak sepeda motor yang mogok,” kata Hadi Ismanto,
pendengar SS lainnya.
Menanggapi kondisi ini, Dwi Eko Saptono
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air Sidoarjo mengatakan pihaknya
sudah menyiapkan rumah pompa di kedua perumahan tersebut.
Sumber:
Teks informasi 3:
Apa Penyebab Banjir? Ini
Jenis dan Cara Pencegahannya
Jakarta - Banjir merupakan salah
satu bencana alam yang terjadi akibat kondisi alam atau ulah manusia. Banjir
terjadi ketika luapan air menenggelamkan tanah atau daratan lain yang biasanya
kering.
Banjir sering terjadi di kota-kota besar dengan
permukaan tanah yang lebih rendah dibandingkan permukaan laut dan minim resapan
air. Banjir bisa menerjang daerah pemukiman penduduk dan tak sedikit menelan
korban jiwa.
Menurut analisis Aqueduct Global Flood Analyzer,
Indonesia menempati posisi keenam negara dengan 80 persen dari total populasi
terdampak banjir setiap tahunnya. Situs ini menampilkan data 15 negara paling
rentan dan semuanya adalah negara paling tidak berkembang atau berkembang.
India menempati urutan pertama, disusul Bangladesh dan China.
Jenis-jenis Banjir
Jenis banjir yang sering terjadi di Indonesia
adalah banjir genangan, banjir bandang, dan banjir rob yang diakibatkan oleh
naiknya permukaan air laut. Melansir Pusat Krisis Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI, berikut jenis-jenis banjir:
1. Banjir Bandang
Banjir bandang adalah banjir yang paling
berbahaya. Banjir jenis ini akan mengangkut air, lumpur, bebatuan, dan apapun
yang ada di sekitar alirannya. Banjir bandang juga kerap menimbulkan kerusakan
cukup parah. Banjir jenis ini biasa terjadi akibat hutan gundul. Daerah yang
rawan terkena banjir bandang adalah daerah pegunungan.
2. Banjir Air
Banjir air merupakan banjir yang terjadi akibat
luapan air sungai, danau, atau selokan. Banjir air adalah jenis banjir yang
sering terjadi saat hujan deras dalam waktu yang lama.
3. Banjir Lumpur
Banjir lumpur adalah banjir yang keluar dari
perut bumi dan menggenangi wilayah daratan. Lumpur yang dihasilkan mengandung
gas yang berbahaya. Banjir jenis ini memiliki sedikit kemiripan dengan banjir
bandang perihal material yang dikeluarkan.
4. Banjir Rob
Banjir rob atau banjir laut air pasang adalah
jenis banjir yang biasa terjadi di kawasan pemukiman wilayah pesisir pantai.
Air laut pasang dapat meluap menggenangi wilayah daratan. Di Jakarta, banjir
rob biasa melanda kota Muara Baru.
5. Banjir Cileunang
Banjir Cileunang adalah sebutan untuk banjir
yang terjadi akibat derasnya hujan yang menghasilkan debit air yang melimpah
dan tidak terbendung. Banjir ini menyebabkan luapan air yang sedikit mirip
dengan banjir air.
Penyebab Banjir
Banjir dapat disebabkan oleh kondisi alam maupun
ulah manusia. Banjir yang disebabkan oleh kondisi alam berupa curah hujan yang
tinggi. Sementara itu, banjir yang disebabkan oleh ulah manusia berupa
penebangan pohon tanpa melakukan reboisasi. Apa penyebab banjir lainnya?
Berikut penjelasan selengkapnya:
1. Curah Hujan Tinggi
Curah hujan yang tinggi mengakibatkan naiknya
volume air di wilayah daratan. Intensitas hujan yang relatif tinggi ini dapat
menyebabkan daerah aliran air, seperti sungai, tidak lagi mampu menahan air
yang ada. Alhasil, air sungai akan meluap dan menggenangi wilayah daratan yang
biasanya kering.
2. Minimnya Daerah Resapan Air
Daerah resapan air berfungsi sebagai jalur
resapan air hujan ke dalam tanah. Wilayah yang minim daerah resapan air,
khususnya di kota-kota besar rawan terjadi banjir. Saat ini, daerah serap
banyak tertutup aspal dan beton.
3. Adanya Penyumbatan Akibat Buang Sampah
Sembarangan
Penyebab banjir lainnya diakibatkan oleh
penyumbatan aliran sungai atau selokan. Penyumbatan dapat terjadi akibat
kebiasaan masyarakat yang membuang sampah di sungai. Penumpukan sampah itulah
yang menjadi penyebab banjir.
4. Penebangan Pohon
Penebangan pohon secara liar dapat menyebabkan
hutan menjadi gundul dan berkurangnya pohon sebagai penyerapan air. Jenis
banjir yang disebabkan oleh penebangan pohon adalah banjir bandang.
5. Penurunan Luasan Hutan
Penurunan luasan hutan juga menjadi penyebab
terjadinya banjir. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Badan Riset dan
Inovasi Nasional (BRIN) terhadap penyebab banjir di Kota Batu Malang, Jawa
Timur, baru-baru ini, penurunan luas hutan akibat alih fungsi lahan menyebabkan
lingkungan di wilayah hulu semakin rendah. Hal ini menyebabkan tingginya
limpahan air hujan tidak dapat diserap ke dalam tanah.
Melansir situs BNPB, banjir dapat disebabkan
oleh kondisi alam yang statis dan dinamis. Kondisi alam statis seperti
geografis, topografis, dan geometri alur sungai. Sedangkan peristiwa alam
dinamis seperti tingginya curah hujan, pembendungan dari laut/pasang pada
sungai induk, pendangkalan akibat sedimentasi, serta aktivitas manusia.
Cara Pencegahan Banjir
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi terjadinya banjir. Dikutip dari Buku Edukasi Bencana Banjir oleh
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), berikut kegiatan yang dapat
dilakukan untuk mencegah risiko banjir:
1. Penataan daerah aliran sungai secara terpadu
dan sesuai dengan fungsi lahan.
2. Tidak membangun rumah dan pemukiman di
bantaran sungai serta di daerah banjir.
3. Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih
rendah dari permukaan laut.
4. Melakukan program penghijauan di daerah hulu
sungai secara rutin.
5. Membudayakan membuang sampah pada tempatnya.
6. Membudayakan kerja bakti membersihkan saluran
air.
7. Membangun atau menetapkan lokasi dan jalur
evakuasi bila terjadi banjir.
Sumber https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5802735/apa-penyebab-banjir-ini-jenis-dan-cara-pencegahannya.
LAMPIRAN 4
(gambar bencana di
sidoarjo, dipotong dimasukkan amplop)
Gambar Bencana Alam








